PERFORMA DAN EMISI MESIN EMPAT LANGKAH BERBAHAN BAKAR CAMPURAN BIOETHANOL DAN PERTALITE DENGAN VARIASI TIMING IGNITION

Ayuk Rima Dhani, Farid Majedi

Abstract


Abstrak

Jumlah kendaraan bermotor yang meningkat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar dan pencemaran udara. Solusinya dengan memakai campuran bioethanol pada bahan bakar pertalite. Penambahan bioethanol dapat meningkatkan angka oktan sehingga membutuhkan beberapa perubahan pada mesin. Salah satunya dengan memajukan timing ignition. Metode yang digunakan adalah dengan memajukan timing igniton sebesar 21° BTDC, dan 30° BTDC dari kondisi standar yaitu 12° BTDC. Pengujian dilakukan dengan dynotest untuk mengetahui daya dan torsi. Pengujian emisi gas buang menggunakan alat gas analyzer. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan bioethanol dapat meningkatkan daya, torsi, serta dapat menurunkan emisi gas buang. Daya tertinggi dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 yaitu sebesar 6,7 Hp pada putaran mesin 6750 rpm. Torsi tertinggi dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 9 Nm pada putaran mesin 4000 rpm. Emisi gas buang, konsentrasi CO rata-rata terbaik dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 4%. Konsentrasi HC terendah pada variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 74 ppm. Nilai rata-rata konsentrasi CO2 tertinggi pada timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 13,6%. Konsentrasi O2 terendah pada variasi timing igniton 30° BTDC dengan E10 sebesar 3% pada putaran mesin 7000 rpm.

Kata Kunci: timing ignition, daya, torsi, emisi gas buang

 

 

Abstract

The increasing number of motorized vehicles has led to increased fuel consumption and air pollution. The solution is to use a bioethanol mixture on pertalite fuel. The addition of bioethanol can increase octane numbers so that it requires some changes to the engine. One of them is by advancing timing ignition. The method used is to advance the timing igniton at 21 ° BTDC, and 30 ° BTDC from the standard condition of 12 ° BTDC. Testing is done with dynotest to determine power and torque. Exhaust gas testing uses a gas analyzer. Based on the results of testing, the addition of bioethanol can increase power, torque, and can reduce exhaust emissions. The highest power is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 which is 6.7 hp at 6750 rpm. The highest torque is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 of 9 Nm at 4000 rpm engine speed. Exhaust gas emissions, the best average CO concentration is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 by 4%. The lowest HC concentration in the variation of timing ignition 30 ° BTDC with E10 is 74 ppm. The highest average CO2 concentration at the timing ignition 30 ° BTDC with E10 is 13.6%. The lowest O2 concentration in timing variations igniton 30 ° BTDC with E10 at 3% at 7000 rpm engine speed

Full Text:

PDF

References


Gurnito, A., Sudarmanta, B., 2016, “Pengaruh Ignition Timing Mapping Terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Engine SINJAI 650 CC Berbahan Bakar Pertalite RON 90”, Jurnal Teknik ITS. 5 (1), B30-35.

Majedi, F., & Puspitasari, I., 2017, “Optimasi DayaDan Torsi Pada Motor 4 Tak DenganModifikasi Crankshaft Dan Porting PadaCylinder Head”,Jurnal Teknologi Terpadu. 5(1), 82-9.

Majedi, F., Susanto, F., Sandy, B.P., Wiratmoko, B., 2018, “Efek Perubahan Kapasitas Mesin dan Penggunaan 2 Busi pada Motor 4 Langkah terhadap BSFC dan Emisi Gas Buang,” Jurnal Teknologi Terpadu, Vol. 6, No. 2, pp. 115-120.

Utami, S. H., 2007, “Pemanfaatan Bioethanol Sebagai Bahan Bakar Pengganti Bensin,” Gema Teknologi, Vol. 15, No. 2, pp. 99-102

Setiyawan, A., 2007, “Pengaruh Ignition Timing Dan Compression Ratio Terhadap Unjuk Kerja Dan Emisi Gas Buang Motor Bensin Berbahan Bakar Campuran Ethanol 85% Dan Premium 15%,” Seminar Nasional Teknologi, pp. B1 – 9.

Topgul, T., Huseyin, S. Y., 2006, “The effects of ethanol-unleade gasoline blends and ignition timing on engine performance and exhaust emissions,” Journal of Renewable Energy (31), 2534-42, Elsevier.

Irsan B. P., Sutjahjono, H. Zainul M. A., 2014, “Pengaruh Sudut Pengapian Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin 4 LangkahBerbahan Bakar E-10,” Hasil Penelitian Mahasiswa ITS.

Mursalin, 2017, “Pengaruh Campuran Bahan Bakar Bensin Dengan Etanol Terhadap Unjuk Kerja Dan Emisi Gas Buang A Pada Kendaraan Supra X 125 Cc,” Hasil penelitian Mahasiswa, Unmuh Pontianak

Nababan, H. M., Ambarita, H., Sitorus, T. B., 2013, “Studi Kinerja Mesin Otto Menggunakan Bahan Bakar Bensin Dan Etanol 96%,” Jurnal e-Dinamis, Vol. 4, No.4, pp. 251-264

Kementerian Lingkungan Hidup. 2006. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. http://langitbiru.menlh.go.id/upload/publikasi/pdf/kepmen_052006.pdf?PHPSESSID=10977278c6012bf9a60a5ff279e44d3a. Diakses pada tanggal 7 Januari 2017




DOI: https://doi.org/10.31884/jtt.v5i1.162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 JTT (Jurnal Teknologi Terapan)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

View Stats

 

 Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)